CIRI-CIRI GAM MURNI

WASPADA 20 Juli 1999

KUALA LUMPUR (Waspada): Untuk membedakan identitas anggota para pejuang GAM yang murni serta perbedaannya dengan provokator, Majelis Pemerintahan GAM yang bermarkas sementara di Kuala Lumpur sepakat mengeluarkan ciri ciri GAMnya.

Kesepakatan mengeluarkan identitas murni para pejuang GAM, sehubungan adanya kelompok atau pihak tertentu yang sering berlaku aneh mengatasnamakan AM. Padahal dari aksi, tingkah lakunya jelas jelas bertentangan dengan mig sebenarnya.

Karena itu, kata Teuku Don Zulfahri, Sekjen GAM kepada Waspada Senin (19/7) malam, untuk tidak meresahkan masyarakat di negeri kami dipandang sudah waktunya GAM mengeluarkan kriteria atau ciri ciri GAM murni. Tuk lain agar jangan ada pihak tertentu yang berani "membonceng" diri arakan Aceh Merdeka.

Pada sisi lain, tandas Teuku Don, juga rakyat Aceh sendiri perlu tahu membedakan yang mana musuh yang mana kawan sehingga tidak terjebak dalam ajakan yang menyesatkan/memutar balikkan fakta cita cita bangsa Aceh.

Adapun ciri ciri penting anggota para pejuang GAM, pada dirirnya melekat unsur ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul serta berakhlak mulia, amanah, kejujuran dan keikhlasan tetap dikedepankan. Setiap anggota para pejuang GAM wajib menjaga keselamatan, harta dan marwah bangsa Aceh, serta berkepribadian, bertingklahlaku akhlakulkarimah yang semata mata mementingkan perjuangan bangsa Aceh secara umum, bukan untuk kepentingan pribadi, tutur Teuku Don.

Hal lain yang termasuk dalam keriteria penting sebagai pejuang GAM mutlak menjaga kedisiplinan dan loyal kepada pimpinan yang adil serta berpegang teguh kepada doktrin amar makruf nahi mungkar.

Rapat Majelis Pemerintahan GAM yang berlangsung sekitar 10 jam pada 13 Juli tersebut juga menggariskan fungsi utama para pejuang GAM meliputi tugas pelaksanaan perang sabil mengusir penjajah dari bumi Aceh.

Bagian lain keputusan rapat tersebut yang dihadiri oleh semua anggota Majelis Pemerintahan GAM berjumlah 11 orang, kecuali dr. Husaini Hasan yang sedang berada di Eropah, juga menetapkan perlunya anggota para pejuang GAM menjaga keamanan, harta dan marwah rakyat Aceh.

Selain itu anggota GAM dilarang melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap bangsa Aceh yang dianggap bersalah (cuak-Red) tanpa adanya ketetapan/fatwa hukum yang diputuskan oleh Majelis Ulama/Fatwa GAM di setiap wilayah, daerah dan sagoe.

Panglima Perang GAM, Tgk Daud Paneuk yang sengaja dihubungi Waspada di tempat terpisah, menyambut baik adanya keriteria khusus ini sebagai pegangan bagi bangsa Aceh agar tidak mudah dipecah belah dan diadu domba.

Menurut Daud Paneuk, biasa dalam suasana seperti sekarang banyak orang memancing dalam air keruh seperti adanya intervensi dan kekacauan yang dicipta oleh "rezim Jakarta". Karena itu dia menghimbau, agar seluruh lapisan dan komponen masyarakat Aceh agar waspada terhadap agitasi dan intimidasi untuk mengagalkan cita cita bangsa Aceh untuk bebas dari penjajahan Indonesia.

Pada sisi lain, Tgk Idris Mahmud, anggota Majelis Pemerintahan GAM juga sependapat tentang pengeluaran keriteria sebagai pedoman bagi seluruh srata masyarakat. " Ini sangat penting karena dibalik GAM ada pula GAM gadungan yang sering beraksi untuk menodai dan merusak citra GAM sebagai pelopor perjuangan bangsa Aceh" ujar abang kandung almarhum dr Zubir Mahmud
Sumber FB

0 komentar :

Posting Komentar